Pernahkah kamu merasa tiba-tiba ingin membeli sesuatu meski sebenarnya tidak membutuhkannya? Atau mungkin kamu seringkali merasa bersalah setelah melakukan transaksi belanja yang cukup besar? Jika iya, mungkin kamu sedang terperangkap dalam perilaku "doom spending".
Perilaku konsumtif yang satu ini memang sulit dihindari, terutama di era serba digital seperti sekarang. Namun, jangan khawatir! Dengan menerapkan beberapa tips cerdik berikut, kamu dapat mengatasi doom spending dan meraih kebebasan finansial.
Apa Itu Doom Spending?
Doom spending merupakan perilaku belanja impulsif yang terjadi saat seseorang merasa pesimis terhadap masa depan keuangan, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi atau krisis pribadi. Biasanya, doom spending didorong oleh emosi negatif seperti stres atau kecemasan, di mana belanja menjadi cara untuk mengatasi perasaan tersebut meskipun justru memperburuk kondisi finansial.
Banyak individu, terutama dari generasi muda, merasa bahwa belanja bisa memberikan kepuasan sementara, meskipun mereka mengabaikan kebutuhan untuk menabung atau berinvestasi. Sayangnya, perilaku doom spending ini dapat menciptakan masalah keuangan jangka panjang, yang pada akhirnya mengganggu kestabilan finansial.
Ketika perilaku ini tidak terkendali, pencapaian tujuan keuangan seperti membeli rumah, pensiun yang nyaman, atau membangun dana darurat bisa terhambat. Hal ini tentu dapat membuat masa depan keuangan semakin tidak pasti. Oleh karena itu, penting untuk mengenali dan mengatasi doom spending.
Cara Ampuh Atasi Kemiskinan dari Doom Spending
Meskipun memberikan kesenangan, doom spending ternyata dapat membawa dampak negatif yang besar bagi keuangan jangka panjang. Berikut adalah langkah-langkah efektif untuk mengatasi doom spending dan menciptakan kehidupan finansial yang lebih sehat:
Membatasi Penggunaan Sosial Media dan E-commerce
Media sosial sering menjadi pemicu utama doom spending, dengan iklan menarik, gaya hidup mewah, dan promosi diskon, tentunya dapat mendorong belanja impulsif. Untuk mengurangi dampaknya, batasi waktu penggunaan media sosial dan hindari menghabiskan waktu berlama-lama di platform e-commerce yang dapat memicu keinginan berbelanja tak terkendali.
Dengan cara ini, kamu dapat mengurangi keinginan untuk mengikuti tren konsumtif yang tidak perlu. Fokuskan perhatian pada kebutuhan yang lebih penting dan alihkan perhatianmu untuk pengelolaan keuangan yang lebih bijak, seperti menabung atau berinvestasi untuk masa depan.
Membeli Produk Investasi
Alihkan dana yang biasanya digunakan untuk belanja impulsif ke investasi yang lebih produktif, seperti investasi obligasi. Produk investasi ini dapat menjadi solusi untuk membangun aset jangka panjang sekaligus mengamankan keuangan kamu.
Apalagi keuntungan investasi obligasi, misalnya, menawarkan pendapatan tetap dengan risiko lebih rendah, sehingga cocok untuk mendukung tujuan finansial secara stabil. Dengan berinvestasi, kamu tidak hanya belajar mengelola uang dengan bijak tetapi juga membuka peluang untuk meningkatkan nilai kekayaanmu.
Membuka Bisnis Waralaba/Franchise
Mengalihkan pengeluaran konsumtif menjadi peluang pendapatan melalui bisnis waralaba adalah langkah cerdik dalam pengelolaan keuangan. Pasalnya, waralaba menyediakan sistem yang sudah terbukti efektif dan merek yang dikenal, sehingga risiko kegagalan lebih rendah.
Uang yang biasanya digunakan untuk belanja impulsif bisa dialihkan untuk investasi dalam bisnis, yang berpotensi memberikan penghasilan tambahan. Dengan memilih franchise yang sesuai dengan minat pribadi dan kebutuhan pasar, peluang sukses dalam berbisnis pun semakin besar. Ini adalah strategi jangka panjang yang mendukung kestabilan finansial dan pertumbuhan aset.
Memperbanyak Ilmu dan Relasi
Pengetahuan adalah aset yang tidak ternilai, terutama dalam mengelola keuangan pribadi. Untuk meningkatkan literasi finansial, kamu bisa membaca buku, mengikuti seminar, atau mengambil kursus terkait pengelolaan uang.
Dengan pemahaman yang lebih mendalam, kamu akan mampu membuat keputusan cerdik, seperti memanfaatkan keuntungan investasi obligasi, yang menawarkan penghasilan tetap dengan risiko lebih rendah. Selain itu, memperbanyak jaringan relasi yang dapat memberikan wawasan dan dukungan juga penting.
Relasi yang baik tidak hanya membuka peluang karir atau bisnis, tetapi juga bisa memberikan insight berharga dalam memilih investasi yang tepat untuk mencapai tujuan finansial jangka panjang.
Konsultasi Keuangan Pribadi
Jika kesulitan mengelola keuangan, sebaiknya konsultasikan dengan ahli keuangan. Pasalnya, ahli keuangan dapat memberikan solusi yang tepat sesuai dengan kondisi keuangan pribadimu.
Ahli keuangan juga dapat membantu menyusun strategi pengelolaan anggaran maupun memilih produk investasi obligasi yang tepat. Dengan bimbingan dari profesional, kamu bisa mendapatkan panduan yang jelas untuk mengelola keuangan dengan lebih bijak dan merencanakan masa depan finansial yang lebih stabil.
Dengan mengimplementasikan tips bijak dalam mengelola keuangan, kamu bisa menghindari jebakan doom spending dan mulai menata masa depan finansial yang lebih baik. Setiap langkah kecil dalam menabung dan berinvestasi akan membawa dampak besar.\
Salah satu pilihan investasi yang patut dipertimbangkan adalah obligasi, yang dapat memberikan penghasilan tetap dan meminimalkan risiko. Keuntungan investasi obligasi di Aplikasi digibank by DBS pun semakin menarik dengan berbagai keunggulan, seperti notifikasi yang dipersonalisasi sesuai portofolio kamu dan kondisi pasar terkini, serta akses ke kelas investasi bersama pakar melalui digibank Live & Learn.
Dengan lebih dari 150 produk investasi yang terjangkau dan mudah diakses, kamu bisa membeli, menjual, dan mengalihkan investasi dengan mudah melalui satu aplikasi. Jadi, jangan tunda lagi! Mulai berinvestasi di Aplikasi digibank by DBS sekarang untuk mencapai tujuan keuanganmu dengan lebih cerdik dan terarah. Jika ingin tahu lebih dalam mengenai investasi melalui Aplikasi digibank by DBS, klik di sini.