Dari pengalaman Anto sebagai seorang pekerja lepas dan sering melalukan transaksi perbankan, maka kita patut berhati-hati dalam melakukan transaksi dan dari modus penipuan yang marak terjadi belakangan ini. Social Engineering, misalnya membuat banyak korban melakukan beberapa transaksi dari pelaku yang mengaku dari pihak bank.
Sebagai seorang pekerja lepas yang sering berurusan dengan transaksi perbankan online, Anto selalu berhati-hati dengan keamanan akunnya. Namun, suatu hari saya hampir menjadi korban penipuan social engineering yang sangat meyakinkan.
Anto menerima panggilan telepon dari seseorang yang mengaku sebagai perwakilan dari bank. Suaranya profesional dan meyakinkan, dan dia memberi tahu Anto bahwa ada transaksi mencurigakan di akunnya. Anto langsung merasa khawatir, dan dia menawarkan untuk membantu Anto membatalkan transaksi tersebut.
Dia meminta Anto untuk memverifikasi identitasnya dengan memberikan informasi pribadi seperti nomor rekening, tanggal lahir, dan alamat. Saat itu, Anto mulai merasa curiga karena ia tahu bank biasanya tidak meminta informasi pribadi melalui telepon. Namun, rasa paniknya membuat Anto tetap mengikuti instruksinya.
Panggilan itu berlangsung sekitar 10 menit, dan dia bahkan meminta Anto untuk menyebutkan kode OTP yang dikirim ke ponsel Anto. Ketika Anto menerima pesan OTP, ia menyadari bahwa ini adalah peringatan terakhir. Bank BRI selalu menekankan untuk tidak pernah membagikan kode OTP kepada siapapun.
Anbto segera mengakhiri panggilan dan menghubungi bank melalui nomor resmi yang tercantum di situs web mereka. Setelah berbicara dengan layanan pelanggan, Ia diberitahu bahwa panggilan tersebut adalah upaya penipuan. Beruntung, Anto tidak sempat memberikan kode OTP, sehingga akunnya tetap aman.
Pengalaman ini membuat Anto sadar akan pentingnya kewaspadaan dan verifikasi identitas dalam setiap komunikasi yang berkaitan dengan informasi perbankan. Anto juga lebih rajin mengikuti informasi dari bank tentang modus penipuan terbaru dan memperbarui keamanan akunnya dengan otentikasi dua faktor. Kejadian ini mengajarkan Anto untuk selalu skeptis dan tidak mudah terpengaruh oleh rasa panik ketika berurusan dengan informasi sensitif.
Nah, untuk menghindari upaya penipuan tersebut bagaimana sih strategi mengatasi Social Engineering dalam penipuan Nasabah Bank?