Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) bisa dibilang penyokong perekonomian Indonesia. Bagaimana tidak, dimasa pandemi ini pergerakan UMKM sangat mengembirakan bahkan bisa bertahan dan berkembang pesat. Dulu, UMKM memang tidak dipandang sebagai salah satu kekuatan ekonomi nasional, namun karena perkembangan trend dan teknologi semuanya berubah. Dan, saya salah satu yang mendukung berkembangnya UMKM apapun bidangnya misalnya kuliner, fashion, teknologi, travel dan lainnya.
Saya sebetulnya juga merupakan bagian dari UMKM, karena saya membuka tour trip dengan destinasi seperti Lasem, Yogyakarta dan Jakarta (Indonesia) dan Jepang, Thailand serta Korea untuk destinasi di luar Indonesia. Namun, karena kondisi pandemi dengan berat hati saya harus menghentikannya. Memang ada beberapa UMKM yang terpaksa gulung tikar, namun ada juga usaha lain yang justru berkembang ditambah dengan tren teknologi dan online sehingga apapun bisa dilakukan dari rumah dengan smartphone. Tren belanja online dari rumah sangat relate dengan pandemi karena terbatasnya aktivitas diluar rumah dan interaksi sosial. Dari situasi inilah mulai berkembangnya usaha-usaha rumahan dari kecil dan menjadi berkembang dengan bantuan jasa pengiriman yang menjangkau ke seluruh pelosok seperti JNE.
Baca juga : Wisata ke Sentra UMKM di Dusun Semilir Semarang
Perjalanan ke Kebumen dan perkenalan dengan UMKM
Kebumen, salah satu kabupaten di Jawa Tengah. Letaknya sangat unik, di ujung selatan pulau Jawa dan berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Pantainya sangat khas dengan hamparan bebatuan yang dipercaya dahulu bebatuan dipantai tersebut merupakan lautan yang berevolusi menjadi daratan sehingga terdapat karst atau bebutan yang mirip di lautan dalam. Entah kepercayaan ini betul atau tidak, namun dahulu memang daratan Sumatera, Jawa dan Kalimatan sebetulnya menyatu dengan sebutan Sunda Land dengan batasan selatan pulau Jawa bagian selatan termasuk kebumen.
Bebatuan karst inilah yang membuat landscape pantai di Kebumen sangat unik dengan perbukitan dan gua-gua yang bebatasan langsung dengan bibir laut, bahkan terdapat gua unik yang berada dibukit yang berbatasan langsung dengan lautan. Warga Kebumen memang sudah mengenal medan gua tersebut sehingga walaupun akses ke gua tersebut hanya menggunakan tangga bambu, mereka bisa mencapai mulut gua. Luar biasa.
Saya terkagum dengan keahlian penggerak wisata, sekumpulan pemuda yang membangkitkan wisata di kecamatan Ayah, Kebumen ini. Dan, saya pun berkunjung ke kebumen dalam rangka berbagi pengalaman selama beberapa tahun menjadi seorang blogger dan social media. Saya membagikan pengalaman bahwa blog dan social media adalah salah satu platform yang wajib digunakan untuk mempromosikan potensi wisata yang ada di Sawangan ini. Seperti yang saya bilang, bahwa bentuk UMKM pun beragam, nah salah satunya adalah wisata alam dan adventure di Sawangan, Kebumen ini yang saya kunjungi.
Selain itu, saya juga suka menggunakan kain tenun dan batik berbagai daerah seperti NTT dan daerah lain. Kebetulan beberapa hari sebelum ke Kebumen, saya mencoba menghubungi pengrajin kain tenun yang berasal dari Jepara. Kebetulan motif kainnya sangat bagus, dan saya tertarik menggunakannya selama di Kebumen. Ternyata gayung bersambut, akhirnya saya mendapatkan kain tersebut dengan barter konten di social media terutama instagram. Dengan senang hati, saya menggunakan kain tersebut di beberapa lokasi wisata terutama pantai di Kebumen.
The power of socmed memang sangat menjanjikan baik beberapa tahun belakangan hingga saat ini. Dan, mungkin kedepannya terdapat banyak platform yang bisa dimanfaatkan oleh UMKM untuk mempromosikan usahanya, dan memperluas market yang sudah dibangun saat ini. Kolaborasi dengan influencer atau tokoh penting di Indonesia juga bisa menjadi celah untuk mempromosikan produk yang sedang dipasarkan.
Kisah Unik Pejuang UMKM Indonesia
Dokumentasi Ariyono Setiawan (pendiri Batik Wistara) |
Apa yang ada dibenak kita ketika seorang difabel ternyata memiliki usaha batik nusantara? Luar biasa. Itulah salah satu tulisan pemenang JNE Content Competition untuk kategori umum, yaitu David Abdullah. Tulisan David dengan judul "Batik Nusantara Penjalin Solidaritas, dari Difabel untuk Difabel" ini mampu menginspirasi dan merasakan perjuangan pejuang UMKM untuk bertahan ditengah pandemi sekeligus berjuang untuk kaum difabel. Sosok tersebut adalah Asrul yang terlahir dengan keterbatasan pada pita suara dan gendang telinga. Keterbatasan fisik tersebut tidak menyurutkan semangatnya dalam mencetak batik di daerah Cilacap, Jawa Tengah, berdekatan dengan Kebumen. Selain Asrul, Teguh dengan ketebatasan tangan pun telah menghasilkan batik melalui mesin jahit setiap harinya. Ternyata dibalik kerajinan batik tersebut terdapat nama Aryo yang juga pemilik dari Batik Wisatara. Kemudian, David memesan beberapa masker batik, dan atas saran dari seorang sahabat, masker dari batik difabel tersebut kemudian disalurkan kembali ke Ponpes RN ASA. Ternyata visi misi pemilik Ponpes tersebut pun sama dengan apa yang dilakukan Aryo tersebut sama-sama memuliakan difabel.
Selain tulisan, JNE Content Competition 2021 juga terdapat video. Dan, ternyata pemenangnya sangat familiar, teman saya Nurul Innnayah. Nah, kita tonton dulu ya videonya.
Saat memulai usaha apapun, perjuangannya bukan hanya melawan kemalasan, namun benturan keras yang berada dalam diri. Kadang keluarga juga belum tentu setuju jika merintis usaha dari nol, dan teman atau bahkan tetangga pun mencibir apa yang diusahakan. Namun, ternyata halangan-halangan tersebut berhasil dipatahkan dan dengan dorongan dari beberapa teman yang satu frekuensi, akhirnya usaha tersebut berhasil dijalankan.
"Miwiti" atau dalam bahasa Indonesia artinya memulai ini menceritakan seorang pemuda di sebuah pelosok desa. Ketika keterbatasan dihadapkan dengan teknologi yang terus berkejaran, maka berjuang bersama akan lebih mudah. JNE yang menjangkau seluruh pelosok tanah air adalah tumpuhan UMKM dalam menjejaringkan produknya.
Para Pemenang JNE Content Competition 2021
Content Competition 2021 hasil kerja sama JNE bersama Kompasiana yang berlangsung pada 6 Desember 2021 - 31 Januari 2022. Kompetisi yang mengusung tema “JNE Bersama UMKM untuk Indonesia” ini ditujukan untuk jurnalis, umum, dan karyawan, serta dibagi menjadi empat kategori yaitu writing competition, video competition, photo competition, dan design competition. Nah, pengumuman pemenang secara lengkap bisa kamu lihat disini .
Selamat sekali lagi buat pejuang UMKM di seluruh Indonesia. Hidup UMKM Indonesia!