Di penghujung akhir tahun 2024, Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) telah mengambil langkah besar dengan memfasilitasi Industri Kecil Menengah (IKM) Manufaktur di Jawa Barat untuk masuk dalam rantai pasok industri nasional. Kolaborasi ini diwujudkan dengan mendirikan Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Bandung yang resmi dikukuhkan pada tanggal 20 Desember 2024 lalu.
LPB Bandung didirikan hasil kerjasama antara YDBA dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat, dengan dukungan dari Kementerian Perindustrian Republik Indonesia. Pendirian lembaga ini bertujuan untuk memberikan program pembinaan yang mencakup pelatihan, pendampingan, fasilitas pemasaran, dan pembiayaan IKM di bidang Manufaktur, Kerajinan dan Kuliner di Bandung khususnya dan Jawa Barat pada umumnya.
YDBA Hadirkan Program Pembinaan dan Dukungan Industri Kecil Menengah di Bandung dan Jawa Barat
Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Bandung dirancang sebagai pusat pembinaan terintergrasi untuk membantu IKM memahami dan memenuhi standar kualitas dari industri besar. Yayasan Dharma Bhakti Astra meyakini bahwa keberadaa Lembaga Pengembangan Bisnis ini akan menjadi jembatan bagi Industri Kecil Menengah (IKM) memenuhi standar kualitas pasar nasional hingga menjadi rantai pasok serta berperan lebih besar dalam perekonomian nasional.
Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) didirikan oleh PT Astra International Tbk pada 2 Mei 1980 sebagai wujud komitmen Astra dalam mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). YDBA fokus pada pembinaan melalui pelatihan, pendampingan, dan fasilitasi di berbagai bidang, termasuk manufaktur, kerajinan, dan kuliner. Dengan filosofi "Catur Dharma Astra," YDBA bertujuan meningkatkan daya saing UMKM agar mampu berkontribusi pada perekonomian nasional dan menjadi bagian dari rantai pasok industri.
- Pelatihan Mentalitas Dasar: Membentuk pola pikir kewirausahaan yang tangguh.
- Manajemen 5R: Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin sebagai penunjang produktivitas dan efisiensi manajemen.
- Pelatihan Perhitungan Biaya dan Pengukuran: Meningkatkan efisiensi biaya produksi dan akurasi produk. Program ini diharapkan mampu meningkatkan kompetensi IKM sehingga siap bersaing di pasar industri.
Industri Kecil Menengah Jawa Barat Menuju Rantai Pasok Nasional
Dalam peresmian LPB Bandung, YDBA dan Disperindag Jawa Barat menandatangani perjanjian kerja sama terkait pembinaan IKM di wilayah Bandung. Selain itu, dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama antara YDBA, perusahaan tier 1 PT Astra Honda Motor, dan IKM binaan, yang didukung oleh PT Astra Honda Motor sebagai Agen Pemegang Merek (APM) industri otomotif roda dua di Indonesia. Sebanyak delapan IKM dipercaya untuk memasok produk mereka ke enam perusahaan tier 1 PT Astra Honda Motor.
Ketua Pengurus YDBA, Rahmat Samulo, berharap para IKM dapat memanfaatkan LPB sebagai wadah untuk meningkatkan kompetensi dalam menghasilkan produk sesuai dengan kualitas, biaya, dan pengiriman yang dibutuhkan oleh pelanggan mereka.
Kepala Disperindag Jawa Barat, Noneng Komara Nengsih, menyatakan bahwa kolaborasi ini merupakan bagian dari strategi program MITIGASI (Kemitraan Industri Terintegrasi) dan diharapkan dapat meningkatkan kompetensi IKM di Bandung, khususnya yang berada di LIK UPTD Logam, sehingga dapat menjadi bagian dari rantai pasok perusahaan besar.
Dengan adanya LPB Bandung, diharapkan sebagai pusat pembinaan untuk meningkatkan kompetensi dan daya saing Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Jawa Barat. Melalui pelatihan, pendampingan, dan fasilitasi pemasaran, LPB Bandung membantu IKM memenuhi standar kualitas industri besar.
Dengan masuknya IKM ke rantai pasok nasional, diharapkan mereka dapat berkontribusi lebih signifikan dalam perekonomian Indonesia, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan produktivitas, dan memperkuat posisi UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional.