Laptop itu ibarat pacar yang setia menemani kita dalam kondisi apapun. Bahkan, dia selalu mendengarkan curhatanmu pada saat patah hati atau malah sebaliknya akan selalu berbahagia bila kita mendapatkan kabar gembira.
Saya pun sama, mendapatkan kebahagiaan atau kesedihan, saya selalu menuliskannya melalui catatan baik di media sosial maupun blog. Memang kedengarannya melankolis, namun itu memang terjadi. Dengan menulis, seperti meluapkan perasaan yang sedang terjadi dan melepaskan segala beban itu. Coba deh? pasti bikin ketagihan.
Kalau yang enggak suka nulis gimana? Main games atau editing foto dan video juga bisa menjadi hal yang menyenangkan sekaligus produktif. Kalau enggak suka juga, terus harus bagaimana dong? Masih bisa mendengarkan musik atau menonton drama Korea atau YouTube. Semuanya bisa dilakukan dengan laptop.
Jalan-jalan menjadi hobi sekaligus pekerjaan yang menyenangkan. Karyawan perusahaan sekece apapun atau keluarga sederhana pun membutuhkan jalan-jalan sebagai sebuah penawar dari segala macam permasalahan. Siapa sih yang enggak suka sama jalan-jalan? Kalau ada yang enggak suka jalan-jalan mungkin perlu sesekali merasakan jalan-jalan di sekitar tempat tinggalnya terlebih dahulu. Dijamin akan ketagihan nantinya.
"Kenapa sih suka jalan-jalan?"
Kadang seorang teman sering bertanya kepada saya kenapa saya sering jalan-jalan.
"Pengen refreshing aja dari rutinitas di Jakarta."
"Terus, apa yang didapat dari traveling?"
"Banyak hal sih, tapi yang paling saya suka adalah mengenal lebih jauh budaya setempat yang jarang saya lihat di Jakarta khususnya."
Iya, salah satu alasan saya traveling adalah mengenal budaya lokal setempat yang sangat unik mulai dari rumah, festival, kerajinan tangan, kuliner, pakaian dan masih banyak lainnya.
"Terus, kalau di Indonesia, kamu paling suka sama daerah mana?"
"Rote."
"Pulau Rote maksudnya."
"Iya, saya suka sama Pulau Rote karena warganya sangat ramah dan menerima setiap tamu yang datang dengan senyuman."
Karena saya suka jalan-jalan, saya selalu mendokumentasikan seluruh perjalanan saya dengan kamera. Bukan hanya foto, melainkan saya mengabadikan momen-momen tertentu dengan video. Kurang puas rasanya kalau hanya foto yang hanya 2 dimensi saja. Dengan video, imajinasi saya jadi lebih lengkap, bahkan akan sangat detail untuk dapat melihat seluruh gambar perjalanan yang telah saya lalui. Oh iya, biasanya karena beberapa bulan kemudian baru ditulis itulah, video membantu mengingatkan kembali apa yang saya rasakan.
Selain tulisan, saya biasanya membuat vlog di YouTube. Tujuannya sih agar orang tahu budaya lain baik di dalam maupun di luar negeri. Vlog ini bercerita tentang bagaimana perjalanan itu berlangsung, cerita unik di balik perjalanan hingga kuliner yang saya santap.
Ngobrolin tentang kuliner, saya pernah beberapa kali mencari makanan asli Indonesia di Hongkong.
"Walah, kenapa cari makanan Indonesia di Hongkong?"
"Iya, karena kangen saja sama makanan Indonesia. Sekaligus menikmati pemandangan pasar tradisional di Hongkong."
"Harganya?"
"Lumayan murah di bandingkan dengan harga makanan di restoran."
Satu hal yang membuat menarik di Hongkong adalah banyaknya TKW. Mayoritas Tenaga Kerja Wanita bekerja sebagai Asisten Rumah Tangga. Disinilah saya melihat banyak warga Indonesia dari logat bicaranya yang sangat kental dengan nuansa Jawa.
"Adek kuliah di sini?"
Setelah sampai di pasar lantai 2, saya bergegas menuju penjual makanan yang berasal dari Indonesia. Bukan suasana Hongkong yang saya temukan melainkan sangat Indonesia. Saat itu saya terkejut karena dikira sedang kuliah di Hongkong. Saya terkejut sekaligus tersipu malu, saya masih dikira anak kuliahan.
"Bukan Bu. Saya hanya liburan saja."
"Oh, tak kira kamu anak kuliahan."
Saya tersenyum sambil memilih nasi rames dengan berbagai pilihan lauk. Ada ayam semur, telur balado, telur dadar, ikan goreng dan masih banyak variasi makanan lainnya. Saya melihatnya dengan penuh selera, maklum saja selama ini saya hanya bisa makan beberapa jenis makanan saja di Hongkong.
"Saya mau yang ini."
Saya menunjuk nasi ayam semur dengan sayuran. Tak lupa saya memilih gorengan tempe dan bakwan jagung.
Mungkin momen seperti ini tidak bisa diulang beberapa kali dalam setahun terakhir. Kadang saya langsung mengambil kamera dan merekam setiap kejadian yang ada dan menyimpannya dalam kartu memori. Dan, jika tidak diedit atau diotak-atik, maka file video dan foto itu hanya menjadi penghias saja di laptop.
Seorang pejalan seperti saya membutuhkan laptop dengan spesifikasi yang bagus sekaligus ringan. Dan, satu hal yang terpenting bisa digunakan multifungsi baik untuk nonton video, edit video dan banyak hal lainnya.
Dan, semuanya bisa ditemukan dalam Lenovo Yoga C930.
"Apa sih kelebihan Lenovo Yoga C930?"
"Wuaaah, banyak banget deh. Salah satunya adalah bisa di putar sampai 360 derajat."
Salah satu alasan memilih Lenovo serie Yoga adalah kemampuan layar yang bisa diputar hingga 360 derajat dan memudahkan kita untuk menonton video dan main games. Tidak pelu lagi repot-repot harus mengatur posisi pada saat menonton Drama Korea atau menonton YouTube.
"Terus, apa lagi kelebihannya?"
"Prosesornya itu kece punya. RAM-nya udah 16GB."
Keunggulan Lenovo Yoga C930 yang utama adalah dari sisi spesifikasi yang mampu menghasilkan perfoma mengagumkan. Tak cukup sampai disitu, media penyimpanannya sudah menggunakan SSD dengan kapasitas 512GB. Dan dilengkapi dengan 8th Gen Intel Core i7.
"Kemudian, merupakan laptop pertama dengan speaker di engsel layar."
Meninggalkan konsep engsel layar bermodel rantai jam tangan di Yoga 920, Yoga C930 datang dengan konsep engsel baru yang tidak kalah unik dan inovatif.
Untuk pertama kalinya, Lenovo menyematkan sound bar di bagian engsel layar. Menurut klaim Lenovo, dengan konsep sound bar yang bisa berotasi ini, Yoga C930 bisa menghasilkan output suara yang tetap sama di beragam mode penggunaannya laptop, tablet, tent atau stand. Untuk mendongkrak performa suaranya Lenovo juga tidak lupa menyuntikkan dukungan fitur Dolby Atmos.
"Masalah keamanan gimana?"
"Tenang aja, Lenovo Yoga C930 ini dilengkapi dengan fingerprint reader."
Tidak hanya suara yang bagus dan teknologi canggih lainnya, Yoga C930 dilengkapi dengan fingerprint reader yang memungkinkan pengguna login dengan aman dan mulus, serta Integrated TrueBlock Privacy Shutter yang memberikan privasi kepada pengguna saat tidak menggunakan webcam.
"Kemudian apa lagi yang membuat Lenovo Yoga ini beda dari lainnya?"
"Integrated Garaged Pen."
"Apa itu?"
"Tempat khusus menaruh Lenovo Active Pen."
Selama ini jika laptop memiliki fitur pen digital layar sentuh atau stylus sering kelupaan karena tidak memiliki tempat khusus. Nah, Lenovo Yoga C930 memiliki Integrated Garaged Pen yang bisa di-charge di dalam kompartemennya. Pulpen tersebut memiliki tempat di bagian engsel laptop.
"Dan, yang membuat saya jatuh cinta adalah karena tipis dan ringan."
Lenovo Yoga C930 ini didesain dengan bodi yang tipis dan ringan dengan bobot sekitar 1,3 Kilogram. Layarnya yang berukuran 13.9 inci hadir dengan layar IPS UHD 4K 3840 x 2160 pixel dengan Dolby Vision.
Sebagai traveler yang sering melakukan perjalanan ke mana pun dengan barang bawaan yang sangat banyak, Lenovo Yoga C930 ini sangat membantu dalam mengerjakan semua pekerjaan baik editing video dan membuat tulisan yang akan saya publish di blog sambil mendengarkan musik yang saya sukai.
Keliling dunia dengan Lenovo Yoga C930 itu merupakan suatu hal yang bukan angan-angan lagi. Semoga saya bisa mewujudkan wishlist saya ke beberapa negara dan menceritakan kepada dunia, bahwa masih ada senyum dan tawa dari orang yang memiliki ketulusan dan keramahan.
Sampai jumpa di Afrika dan Eropa, salam dari seorang pejalan yang selalu bermimpi.
So, tunggu apa lagi, giliran kamu untuk mewujudkan semua harapanmu bersama Lenovo Yoga C930 powered by Intel® Core i7 processor.