Mengapa kita tidak boleh memberikan stigma dan bersikap diskriminasi terhadap penderita kusta? Dan, tentu saja terdapat beberapa penyebab terjadi diskriminasi terhadap penderita kusta, dan banyak yang perlu dijelaskan atau diedukasi bahwa kusta sudah bisa terobati dan sembuh serta menjalani kehidupan dengan normal. Oh iya, penyakit kusta merupakan salah satu penyakit tertua karena sudah ada sejak zaman Nabi Nuh AS, bahkan salah satu mukjizat Nasi Isa AS menyembuhkan umat dengan penyakit kusta mengembalikan penglihatan yang terlahir buta. Jika dilihat dari lamanya penyakit kusta ini, maka pengobatannya pun sudah terbukti dan penderitanya pun bisa sembuh dengan perawatan dan obat yang tepat.
Stigma kusta mungkin bagi sebagian masyarakat adalah penyakit hina dan perlu dijauhi, dan sangat menular. Bahkan, ada beberapa kisah yang membuat penderitanya sangat tertutup dan merasa dikucilkan dari masyarakat. Masa depan pemderita kusta seakan kelam dan menutup kesempatan apapun termasuk jodoh. Kisah penderita kusta pun sangat miris, ketika anaknya menemukan jodoh dan menjelang pertunangan, ternyata pihak orang tuanya tidak menerima. Padahal yang menderita kusta adalah orang tua anak tersebut.
Belum lagi beberapa kisah penderita lain yang dikucilkan bahkan oleh keluarganya sendiri dan terpaksa harus tinggal jauh dihutan dan dibiarkan begitu saja.
Baru beberapa kisah penderita kusta membuat kita berpikiran, apakah yang menyebabkan stigma ini begitu kental? Apakah karena masyarakat menganggap bahwa kusta itu hina dan sangat menular? Padahal stigma itu sangat salah.
Lalu, apa sih penyebab stigma dan diskriminasi terhadap penderita kusta? Lalu, apa yang diharus dilakukan saat menderita kusta?