Salah Satu Jajanan Khas Tegal, yaitu Tahu "Aci" |
Sebelum masuk ke kuliner, saya akan cerita mengapa saya harus sering (balak-balik) ke Tegal? Jawabnya simple, setelah Mamah harus dirujuk di Rumah Sakit Islam Harapan Anda Tegal. Saya akhirnya tinggal sementara di Tegal. Karena setiap hari, bahkan saya harus menginap untuk menemani Mamah yang masih menempati ruang ICU kala itu, karena itulah saya menikmati dan mencoba berbagai macam jajanan atau kuliner Khas Tegal.
Dahulu, pada masa sekolah di Pemalang, saya mendengar bahwa Tegal merupakan kota terbesar setelah Semarang untuk pertumbuhan pembangunan dan teknologinya. Tak salah apabila Rumah Sakit International berbondong-bondong untuk membuka cabangnya disini.
Mulai dari Tahu "Aci" sampai ke Jajanan Pasar
Taste atau rasa yang ditawaran dari Jajanan Khas Tegal ini selaras dengan taste jajanan di Pemalang. secara geografis tentunya anda sudah tahu Tegal dan pemalang itu bersebelahan. Bahkan secara Bahasa, kami memiliki bahasa yang sama, yaitu Jawa Ngapak.
Tegal sangat khas dengan Tahu "Aci"nya. Bahkan karena sangat terkenalnya, warga Pemalang membuatnay dengan versi yang serupa tapi tak sama, alih-alih menyebutnya dengan Tahu "Aci", tahu khas pemalang malah terlihat sepeti Aci "Tahu" karena posri acinya yang lebih banyak di bandingkan dengan Tahunya.
Selain itu, Jajanan pasar sangat mendominasi kuliner Tegal. Saya ingat betul, kebisaan pada waktu kecil yang suka sekali jajanan pasar yang sudah dari dulu. Saya harus bangun pagi untuk merasakan khasan dari jajanan pasar. Ada macam-macam jajanan mulai dari bubur candil (Orang Jakarta menyebutnya dengan biji salak), lupis (seperti lontong, namun terbuat dari beras ketan dan ditabur atau di balur dengan parutan kelapa), getuk (makanan khas Magelang), dan masih banyak jajanan pasar yang terdapat di daerah Pemalang.
Sama dengan Pemalang, pada saat saya beberapa hari di Tegal pun menjumpai beberapa jajanan pasar yang sangat familiar. Sepertinya, saya mendapati rasa atau taste yang sama dengan di daerah saya. Feel like home kalau orang bule bilang.
Serabi Solo tapi di Tegal
Saya sempat membacanya berulang-ulang. Ini Serabi Solo, namun ada di Tegal. Mungkin saja Serabi ini merupakan cabang dari Solo sana.
Kejutan kedua muncul ketika saya membuka bungkus kertasnya. Saya melihat sesuatu yang berbentuk seperti risoles, namun ini adalah Serabi.
Serabi tapi digulung |
Rasa penasaran itu juga tumbuh lagi. Saya mencoba membuka bungkus daun pisang. Dan, kemudian mendapati Serabi dengan bentuk mirip pan cake namun digulung.
Saya makan dengan pelan-pelan. Dan, oh my God, rasanya sungguh luar biasa enaknya. Norak ya, namun saya jujur loh. Baru kali ini saya menikmati jajanan seperti serabi ini, namun sangat enak. Rasanya bermacam-macam ada keju, susu, cokelat, dan rasa lainnya. Kapan-kapan saya harus merasakan Serabi khas Solo yang aslinya.
Soto "Tauto" atau "Tauco"
Dan, lagi-lagi kuliner khas Tegal ini memeiliki kesamaan rasa dengan Soto khas Pemalang (Selain Soto Gerombyang). Soto Tauco ini memang sangat khas dengan tambahan tauco yang menjadikan rasa soto ini lebih gurih dan sedap. Bahan-bahan lainnya yang ada di dalam Soto memiliki kesamaan dengan Soto-soto dari daerah lain.
Sumber Gambar : http://www.tripadvisor.co.id/Tourism-g790289-Tegal_Central_Java_Java-Vacations.html |
Kuah soto pada dasarnya merupakan kuah bening, tidak seperti Soto Betawi yang mencampurkannya dengan santan, nah untuk Soto Tauco ini menambahkan tauco sebagai penambah rasanya. Sekitar daerah Pemalang, Tegal dan Pekalongan atau mungkin beberapa daerah di Jawa Tengah memiliki ciri khas soto yang hampir serupa.
Daging "babat" atau jeroan yang khas juga menambah cita rasa soto ini. Satu hal lagi yang menambah kekhasan soto ini adalah penyajian yang mengunakan mangkuk yang kecil dan menjulang, berbeda dengan mangkuk yang biasa digunakan untuk bakso ataupun soto di daerah lain.