Fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan, dan nama baik itu sulit untuk dipulihkan ketika terkena fitnah yang tidak jelas sumbernya. Jaman Now membuat tangan dan jari lebih pintar daripada otak kita. Tanpa berpikir panjang, kadang berita yang bebas beredar di social media di regram, retweet atau di share kembali oleh kita. Tentu saja apabila benar berita tersebut, maka akan bermanfaat bagi orang lain, namun apabila HOAX alias tidak benar, maka akan sangat merugikan.
Apa jadinya seorang tersebut yang terkena berita miring atau HOAX tersebut? Pasti akan sangat depresi dan merasa dikucilkan dari warga sekitar. Yang lebih tragisnya lagi korban berita hoax tersebut akan tertekan dan melakukan bunuh diri. Sebuah akhir yang sangat tragis. Namun, di beberapa kasus, ada yang melakukan hal ini lantaran judgment dari warga sekitar tanpa mengklarifikasi berita tersebut.
Ternyata dampak yang ditimbulkan dari berita hoax juga bisa memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jika yang disebarkan adalah berita mengenai SARA dan menyudutkan satu atau dua suku maka timbulah sebuah kesalahpahaman yang menyulut emosi warga sehingga terjadi penghakiman secara sepihak oleh warga. Tentu saja perpecahan akan meluas menjadi sebuah pertentangan dua suku serta mengakibatkan korban berjatuhan.
Konflik yang meluas tersebut menyebabkan aparat negara terutama Kepolisian yang harus extra menjaga keamanan di wilayah tersebut. Bayangkan saja jumlah aparat Kepolisian yang terbatas harus mengatasi keamanan di wilayah yang sangat luas sehingga sangat kurang efektif. Kepolisian juga membutuhkan warga masyarakat untuk ikut andil dalam menjaga kestabilitasan negara Indonesia. Warga yang berperan aktif akan sangat membantu Kepolisian dan Negara Indonesia sehingga mempersempit konflik yang ada di Masyarakat.
Citizen atau Warga Masyarakat memiliki peran penting dalam mengatasi setiap konflik, caranya adalah dengan menyebarkan berita baik dan benar serta menyaring berita tidak benar atau HOAX sehingga konflik tidak akan terjadi bahkan kesenjangan antar masyarakat pun tidak terjadi. Kita harus menjadi warga yang cerdas dan teliti sebelum menyebarluaskan berita tersebut.
Lalu bagaimana cara yang benar untuk meneliti kebenaran berita tersebut. Saya memiliki tips yang bisa diterapkan dalam mengcounter berita yang masuk melalui social media di kalangan masyarakat
Hati-Hati Dengan Judul Provokatif
Jangan sampai terpancing oleh isu-isu SARA yang beredar di Masyarakat. Isu tersebut sangatlah sensitif dan cenderung akan disalahartikan oleh sebagian masyarakat. Hindari membaca atau mendengarkan isu SARA yang kurang baik dan kurang benar, sehingga akan mengurangi dampak seperti perpecahan di masyarakat.
Cermati Alamat Situs Atau Socmed
Jika menemukan berita yang sangat provokatif tersebut, jangan lupa untuk mencermati situs berita tersebut. Jangan sampai mempercayai situs-situs yang dibuat untuk memperpecah-belah masyarakat. Cek dulu sehingga sumber beritanya tersebut sangat jelas dan kredible serta diketahui oleh banyak warga lainnya.
Periksa Fakta
Periksa terlebih dahulu sumbernya apakah info tersebut merupakan fakta yang sedang terjadi atau merupakan rekayasa semata, jangan sampai mempercayai situs-situs selain dari pemerintahan yang sah. Apabila masih ragu coba cek ke website kementerian, kepolisian dan lainnya yang merupakan aparat negara.
Cek Keaslian Foto
Banyak sekali beredar foto-foto provokatif yang belum tentu benar. Cobalah mengecek kembali apakah foto tersebut asli dan dari sumber yang valid. Jangan sampai kita sudah menyebar luaskan namun ternyata foto tersebut merupakan editan dan palsu.
Ikut Grup Anti-Hoax
Apabila kurang paham dan tidak tahu, manfaatkanlah grup media social yang sudah ada mengenai anti-hoax sehingga kita jadi tahu dan waspada apa yang hoax dan yang layak kita sebarluaskan.
Humas Polda Metro Jaya mengadakan lomba Citizen Journalist Social Media Competition dengan tema "Bersatu Dalam Menjaga NKRI".
Kategori Lomba
- Vlogger
- Blogger
- Netizen
Lomba Konten Kreatif dan Positif Citizen Journalist
- Blogger berlomba membuat konten positif sesuai tema
- Vlogger membuat video dokumenter atau video reportase sesuai tema
- Netizen membuat meme, foto dan video positif sesuai tema di social media
Peserta Lomba
- Vlogger, Blogger dan Netizen
- Aktif di social media
- Memiliki follower aktif
- Mengajak merepost
- Pemilik akun boleh mengikuti lebih dari satu tema
Nah itu dia hal-hal positif yang bisa saya sampaikan. Untuk lomba lebih jelasnya bisa di tanyakan melalui https://twitter.com/humasmetrojaya atau IG Humas.PMJ.