Jika Ashitaka tidak terkena kutukan iblis dari babi yang menyerangnya, mungkin ia tidak bertemu dengan Lady Eboshi dan Princess Mononoke. Ashitaka harus mencari penawar racun yang telah menjalar keseluruh tubuh dan menyebarkan kebencian. Ternyata racun tersebut adalah buatan dari Lady Eboshi yang merupakan pimpinan dari Kota Besi. Setelah didalami, tambang besi yang menjadi mata pencaharian di kota tersebut ternyata sudah habis dan harus mencari hutan di wilayah lainnya, dan hutan tersebut adalah rumah Ashitaka.
Keserakahan Lady Eboshi menyebabakan hutan terbakar, hewan-hewan terbunuh, dan menyebabkan hewan sangat membenci manusia. Jalan penyembuhan Ashitaka juga terhabat, karena Lady Eboshi juga mengincar Dewa Hutan, sang penyembuh kutukan Ashitaka.
Salah satu penjaga hutan yang dikenal tanggung adalah Princess Mononoke, seorang manusia yang dibesarkan oleh serigala di dalam hutan. Ia mati-matian mencegah manusia menghancurkan hutan yang menjadi tempat tinggalnya dan makhluk-makhluk lain di dalamnya.
Peran Penting Lahan Gambut
Mengurangi dampak bencana banjir dan kemarau
Daya serapnya yang tinggi membuat gambut berfungsi sebagai tandon air. Gambut dapat menampung air sebesar 450-850 persen dari bobot keringnya. Selain itu, gambut yang terdekomposisi juga mampu menahan air 2 hingga 6 kali lipat berat keringnya.
Menunjang perekonomian masyarakat lokal
Berbagai tanaman dan hewan yang habitatnya di lahan gambut dapat menjadi sumber pangan dan pendapatan masyarakat sekitar gambut.
Habitat untuk perlindungan keanekaragaman hayati
Lahan gambut menjaga perubahan iklim
Dampak Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut
Kebakaran hutan dan lahan gambut ini menyebabkan rusaknya ekosistem yang telah dibangun beratus-ratus tahun. Selian itu, flora dan fauna juga ikut musnah akibat dari kebakaran ini, dan lebih parahnya dapat menyebabkan penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA), Asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronik, Penyakit Jantung serta iritasi pada mata, tenggorokan dan hidung. Kabut asap dari kebakaran hutan juga dapat mengganggu bidang transportasi, khususnya transportasi penerbangan.
Tersebarnya asap dan emisi gas Karbondioksida dan gas-gas lain ke udara juga akan berdampak pada pemanasan global dan perubahan iklim. Kebakaran hutan mengakibatkan hutan menjadi gundul, sehingga tidak mampu lagi menampung cadangan air di saat musim hujan, hal ini dapat menyebabkan tanah longsor ataupun banjir. Selain itu, kebakaran hutan dan lahan juga mengakibatkan berkurangnya sumber air bersih dan bencana kekeringan, karena tidak ada lagi pohon untuk menampung cadangan air.
Upaya Pengedalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla)
Tahap Pencegahan
Penanganan kebakaran hutan dan lahan yang paling efektif adalah dengan melakukan pencegahan sebelum terjadinya kebakaran.
Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan sosialisasi terkait bahayanya kebakaran hutan, merevisi peraturan perundangan yang berkaitan dengan pemberian perizinan di lahan gambut, serta pengamatan titik rawan kebakaran yang lebih intensif.
Tahap Pemadaman
- Pembuatan sekat bakar, yakni jalur yang dibersihkan dari bahan bakaran yang sengaja dibuat di wilayah
- yang rawan terjadi kebakaran untuk mencegah penyebaran api apabila terjadi kebakaran;
- Pemadaman manual dengan mobil pemadam kebakaran dan tangki air;
- Water bombing, yakni menjatuhkan bom air dari helikopter untuk memadamkan api;
- Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dengan cara penyemaian garam untuk menciptakan awan hujan di atas area yang terbakar.
Penangan Pasca Kebakaran
Penanganan pasca kebakaran adalah semua usaha, tindakan atau kegiatan yang meliputi inventarisasi, monitoring dan evaluasi serta koordinasi dalam rangka menangani suatu areal setelah terbakar. Penanganan pasca kebakaran dapat dilakukan dengan pembuatan kebijakan mengenai restorasi gambut, melakukan restorasi gambut (rewetting, revegetation, revitalitation) yang telah terdegradasi serta monitoring.
Dari Princess Mononoke, kita belajar bahwa kesimbangan ekosistem hutan dan lahan gambut sangat penting bagi keberlangsungan kehidupan kedepan. Bukan hanya anak cucu, namun generasi selanjutnya lah yang akan menerima konsekuensi dari kerusakan hutan, alam dan lahan gambut yang ada saat ini.