Siti Salamah, Ciptakan Waste Solution Hub Untuk Kurangi Sampah Dan Kesejahteraan Pemulung

10/19/2024 10:57:00 PM

Dokumentasi : unsplash.com

Berapa jumlah sampah yang dihasilkan oleh penduduk Indonesia setiap harinya? Setiap orang menghasilkan rata-rata 0,7 kg setiap hari, jika diakumulasikan setiap tahun sampah di Indonesia bisa mencapai 69,7 juta ton pada tahun 2023. Dari jumlah sampah tersebut, sekitar 33 persen sampah tidak dikelola dengan baik, artinya sekitar 23,23 juta ton sampah masih tertumpuk dan belum mendapatkan solusi. Jumlah yang sangat fantastis dan menimbulkan berbagai permasalahan, seperti menumpuknya sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), sampah yang dibuang ke sungai hingga ke luat, sampah rumah tangga yang dibakar dan lain-lainnya. 

Pengelolaan sampah di Indonesia pun masih tertumpu pada TPA sebagai proses pembuangan terakhir, tanpa ada pengolahan lanjutan sehingga tempat penampungan pun makin menggunung dari tahun ke tahun. Sebetulnya sudah ada beberapa hal yang dilakukan seperti pembuatan kompos, pembakaran, pemilahan dan daur ulang namun masih terbilang sangat sedikit, dibandingkan dengan jumlah sampah yang dihasilkan. Tentu saja efek yang dirasakan adalah mendatangkan berbagai penyakit, mencemari lingkungan dan menyebabkan efek rumah kaca. 

Pemandangan di Tempat Pembuangan Sementara dan Akhir sampah pun bertumpuk-tumpuk hingga menggunung. Ekskavator nampak mengeruk gunungan sampah dan lalu lintas truk sampah pun lalu lalang tanpa jeda. Nampak seorang ibu dan anak mengais sampah-sampah yang masih bisa dikumpulkan seperti botol plastik, kaleng dan lain-lain. Sosok itulah yang turut mengumpulkan sampah untuk kemudian dijual dan mendapatkan imbalan, dialah pemulung. 

Pemulung bergantung banyak pada sampah yang dipungut, baik dari limbah rumah tangga maupun disekitar TPA. Biasanya pemulung memiliki rumah sederhana di pinggiran TPA atau daerah lain, yang dekat dengan sumber sampah. Kehidupan pemulung pun sangat memprihatin dengan pendidikan rendah dan akses kesehatan yang minim. Beruntung pemulung di daerah Tangerang, Banteng bertemu dengan Siti Salamah, seorang yang peduli dengan nasib pemulung. 

Siti Salamah, Sosok Pemberdaya Pemulung di Tangerang, Banten

Siti-Salamah-Dan-Pemulung
Dokumentasi : https://www.medcom.id/

Siti Salamah, seorang sosok yang sangat peduli pemulung di daerah Tangerang, Banten. Tak hanya sekedar slogan semata, Siti turut berkontribusi dalam membantu dan mensejahterakan pemulung. Salah satu langkah besarnya adalah dengan mendirikan Taman Maghrib Mengaji, sebuah sarana belajar bacaan Al-Quran. Tak hanya itu, Siti kemudian mendirikan Rumah Pohon sebagai sarana pendidikan non formal untuk anak-anak pemulung yang tidak mendapatkan akses pendidikan. 

Tak hanya memperhatikan pendidikan, namun Siti Salamah pun turut meningkatkan kesejahteraan pemulung dengan melahirkan Waste Solution Hub. 

Waste Solution Hub Sejahterakan Pemulung 

Dokumentasi : gopos.id

Melihat permasalahan sampah yang kian tak tertangani dengan pertumbuhan sampah pun  semakin meningkat. Disisi lain, pemulung sangat bergantung dengan memilah sampah, namun belum diperhatikan secara ekonomi. Siti Salamah kemudian berkolaborasi dengan Lita, keduanya sangat concern dengan permasalahan sampah dan bagaimana membangun tata kelola sampah yang modern sehingga bisa mensejahterakan baik pemulung dan pihak-pihak yang terkait dengan sampah. 

Pada tahun 2018, akhirnya lahirlah Waste Solution Hub (WasteHub), sebuah inovasi dalam bidang bisnis sosial yang berfokus pada pengelolaan sampah dan ekonomi sirkular di daerah perkotaan dan melibatkan pendekatan teknologi.  

WasteHub fokus pada empat layanan utama:

1. Consulting

WasteHub menyediakan layanan konsultasi profesional untuk menjembatani berbagai kepentingan antara masyarakat, pemulung, lapak, dan unit usaha. Tujuannya adalah menciptakan solusi yang saling menguntungkan (win-win solution) guna meningkatkan efektivitas pengumpulan sampah di berbagai wilayah.

2. Creating

WasteHub juga berupaya membangun sistem tata kelola sampah yang lebih terstruktur, terintegrasi, dan berkelanjutan melalui pemanfaatan teknologi. Pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan sistem manajemen sampah yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

3. Empowering

WasteHub turut memberikan kontribusi sosial dengan meningkatkan kesejahteraan pemulung. Ini dilakukan melalui pelatihan soft skill serta pemberian peluang tambahan agar pendapatan mereka dapat bertambah, sehingga tercipta perbaikan ekonomi yang lebih luas.

4. Solving

Layanan terakhir adalah menawarkan solusi konkret terhadap masalah sanitasi, lingkungan, dan akses terhadap fasilitas kesehatan yang memadai. Dengan demikian, WasteHub tak hanya fokus pada aspek pengelolaan sampah, tetapi juga turut berperan dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan layak huni.

WasteHub telah berhasil memberikan edukasi kepada lebih dari 23.247 pengunjung tentang pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Selain itu, mereka telah menyelesaikan lebih dari 10 proyek yang bertujuan untuk mengatasi masalah sampah dan lingkungan. Dengan dukungan lebih dari 60 relawan yang aktif, WasteHub juga telah mengelola 2.437,17 kg sampah, menunjukkan dampak nyata dalam upaya mengurangi limbah.

Selain fokus pada lingkungan, WasteHub juga memiliki dampak sosial yang signifikan, dengan memberdayakan lebih dari 1.222 pemulung melalui berbagai program. Untuk mendukung kesejahteraan mereka, WasteHub telah mendistribusikan 3.066 paket sembako, menunjukkan komitmen mereka dalam membantu komunitas yang terlibat dalam pengelolaan sampah.

Secara keseluruhan, WasteHub berperan penting dalam mengedukasi masyarakat, menyelesaikan proyek-proyek lingkungan, dan memberdayakan pemulung, sambil memberikan dukungan langsung kepada mereka yang membutuhkan.

Referensi : 

-https://www.cnbcindonesia.com/news/20240625131019-4-549127/ri-hasilkan-697-juta-ton-sampah-per-tahun-ini-datanya

-https://kumparan.com/dwi-p-sugiarti/inovasi-tata-kelola-sampah-ala-siti-salamah-dengan-waste-solution-hub-1zUrFkeYFSR/4

-https://www.medcom.id/ekonomi/bisnis/8N0GdawK-penerima-apresiasi-satu-indonesia-awards-2021-siti-salmah-berdayakan-pemulung


You Might Also Like

0 Comments