Inisiatif Pekayon : Solusi Hijau di Tengah Beton Kota untuk Lawan Perubahan Iklim Dan Kesejahteraan Warga

10/16/2024 10:00:00 PM

Dokumentasi : salmanbiroe.com

Terik matahari membakar aspal, dan debu-debu beterbangan. Tak berapa lama, awan hitam pun berarak di langit. Rintik hujan pun turun diantara udara yang masih lembab. Belakangan ini cuaca kian tak menentu di Indonesia, bahkan hampir merata di seluruh belahan bumi lainnya. Tentu saja bukan tanpa alasan perubahan iklim ini terjadi,  hal ini akibat akumulasi dari perilaku masyarakat dunia dalam menciptakan ketidakseimbangan ini. Sebut saja peningkatan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer, pembakaran bahan bakar fosil, penebangan hutan secara masif, dan praktik industrialisasi ikut mendorong terjadinya perubahan iklim. 

Badan Meteorologi Dunia (WMO) menyebutkan bahwa pada tahun 2023 menjadi tahun terpanas sepanjang pengamatan terukur. Suhu global pun mengalami peningkatan cukup signifikan sekitar 1,40 derajat Celcius dibandingkan dengan era pra industrialisasi. Bahkan sepanjang tahun 2023 terjadi gelombang panas ekstrem yang melanda negara-negara di kawasan Asia dan Eropa. 

Perubahan iklim ini tentu saja berdampak dan mengancam kehidupan manusia dengan terjadinya kekeringan, banjir, tanah longsor, serta kerusakan infrastruktur, bahkan mengakibatkan kerugian secara ekonomi. Kalau bukan kita, siapa lagi yang peduli dengan keberlangsungan hidup di bumi kita tercinta. Untuk melawan perubahan iklim yang semakin masif, Kampung Berseri Astra Pekayon, Bekasi melakukan berbagai upaya dengan solusi hijau sebagai bentuk pencegahan sekaligus mengurangi dampaknya. 

Kampung Berseri Astra Pekayon, ProKlim Bukan Slogan Semata

Kantor-RW-10-Kampung-Berseri-Astra-Pekayon
Dokumentasi : salmanbiroe.com

Saat berkunjung ke kantor RW 10, Pondok Pekayon Indah, Bekasi Selatan, suasana hijau sangat mendominasi. Jeruk purut yang ditanam di kantor sekretariat RW ini cukup menggoda siapapun untuk memetiknya. Namun, buahnya masih hijau, belum kekuning-kuningan jadi belum bisa dinikmati. 

Kami disambut oleh Pak Eko Purwanto, sosok dibalik Kampung Berseri Astra Pekayon yang telah meraih predikat sebagai ProKlim Lestari dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) setelah sebelumnya 3 tahun berturut-turut menyandang predikat ProKlim Utama. Kategori ProKlim diakumulasikan dari hasil perhitungan beberapa nilai komponen seperti kegiatan adaptasi, mitigasi dan dukungan keberlanjutan. 

Perjalanan Pekayon menjadi Kampung Berseri Astra cukup panjang, dimulai dari inisiasi dari warga  RW 11 terutama ibu-ibu yang mencintai lingkungan sehingga berusaha untuk menjaga lingkungan dengan tanaman hijau dan kebersihan lingkungan di tahun 2005, kemudian beberapa tahun berikutnya diikuti oleh RW 8, 9 dan 10 hingga mencakup wilayah sekitar 17 hektar dengan penduduk 3.300 jiwa. 

Pak-Boy-Kelana-Dan-Pak-Eko-KBA-Pekayon
Pak Boy Kelana (Astra) menerima cinderamata dari Pak Eko (KBA Pekayon),
Dokumentasi : salmanbiroe.com

10 tahun kemudian, Pekayon pun bertemu dengan PT Astra International Tbk. yang memiliki kepedulian dengan isu lingkungan terutama perubahan iklim. Astra memiliki tujuan Sejahtera Bersama Bangsa, merupakan manifestasi dari filosofi pohon rindang yang menaungi sekitar dan memberikan manfaat melalui buahnya, seperti Catur Dharma sebagai nilai-nilai dan prinsip dari pendiri Astra, Bapak William Soeryadjaya. Astra tidak hanya berfokus pada lini bisnisnya saja melainkan pilar lain seperti pendidikan, kesehatan, kewirausahaan dan lingkungan.     

Melawan ketidakpastian iklim, Pekayon memiliki banyak cara yang dilakukan diantaranya pemilahan sampah (organik dan non-organik), bank sampah, penghijauan, energi terbarukan, kegiatan hemat energi dan penghijauan kota. Tentu saja ini sejalan dengan pilar lingkungan sebagai salah satu dari keempat pilar dari Astra.  

Kota Bekasi Darurat Sampah : KBA Pekayon Upayakan Praktik Pemilahan Sampah (Organik dan Non Organik), Bank Sampah dan Rumah Kompos

Rumah-Kompos-KBA-Pekayon
Dokumentasi : salmanbiroe.com

Jika selama ini, sampah hanya dibuang begitu saja, tidak dengan warga Pekayon. Setiap hari, ibu-ibu rumah tangga memilah sampah menjadi 2 bagian, sampah organik dan non-organik. Sampah organik yang selama ini tidak dimanfaatkan, kini disalurkan ke rumah kompos. Sedangkan sampah non-organik, ditampung di bank sampah. Hingga kini, warga pun telah berhasil mengumpulkan 570 kg sampah plastik sekali pakai. 

Tak hanya sampah plastik saja yang ditampung, minyak jelantah pun ditampung di bank sampah, untuk kemudian diolah kembali menjadi produk dengan nilai jual seperti sabun organik dan aromaterapi. Minyak jelantah yang telah terkumpul kemudian dilakukan pemurnian dengan menggunakan arang aktif. Proses ini dilakukan kurang lebih 2 hari, setelah itu dilakukan penyaringan. Tahap selanjutnya, dilakukan proses mencampurkan minyak jelantah dengan soda api (NaOH) dengan perbandingan 1:2 dan dipanaskan dengan suhu 60 derajat selama 45 menit. Setelah itu, dicetak dan didiamkan selama 2 hari. 

Menurut www.metrotvnews.com, berdasarkan data SIPN Kementerian LHK, sampah di Kota Bekasi tahun 2023 dan 2022 merupakan tertinggi nomor dua se-provinsi Jawa Barat, setelah Kabupaten Bekasi. Tak tanggung-tanggung, tumpukan sampah di Kota Bekasi pada tahun 2023 ini mencapai 638 ribu ton dan 668 ribu ton pada tahun 2022. Bahkan, tahun 2021 silam, Kota Bekasi mencapai rekor timbunan sampah tertinggi di Jawa Barat dengan 867 ribu ton, lebih tinggi dari Bandung. 

Upaya mengurangi sampah plastik pun dilakukan dengan melakukan Gempar, Gerakan Mengurangi Plastik. Kalau biasanya pada saat belanja ke pasar menggunakan banyak plastik, gerakan ini menggantikan plastik sekali pakai dengan goodie bag atau tas belanja, sehingga bisa digunakan kembali pada saat belanja di pasar atau di mini market. 

Sampah Organik di Rumah Kompos (Dokumentasi : salmanbiroe.com)

Mengurangi sampah, organik pun dilakukan dengan menampung sampah organik (limbah rumah tangga) di Rumah Kompos. Dengan memproses sampah organik menjadi kompos, maka selain mengurangi sampah juga bisa menjadi pupuk organik. Penerapan ini bisa disebut sebagai zero waste, sehingga sebisa mungkin tidak menimbulkan residu atau sampah hasil dari proses atau produksi. 

Tak hanya itu, sampah dapur organik pun dapat diolah menjadi eco-enzim. Eco-enzim sangat ramah lingkungan karena terbuat dari sampah organik dan dicampur dengan gula dan air, diproses melalui cara fermentasi. Ternyata eco-enzim bisa mengusir serangga, pembersih udara, dan pembersih rumah. Produk ini bisa menggantikan produk pembersih komersial yang dijual dipasaran, selain mudah membuatnya, eco-enzim pun bisa mengurangi dampak residu zat tidak alami yang mencemari lingkungan dan sungai di sekitar Pekayon. 

Pemberdayaan Masyarakat Pekayon Dengan Ecoprint, Kain Batik Ramah Lingkungan 

Kain dan Baju dari teknik Ecoprint (Dokumentasi : salmanbiroe.com)

Saat masuk ke dalam sekretariat RW 10, Pekayon, mata terpana melihat kain dan pakaian warna-warni yang dipajang. Motifnya daun-daun yang bisa ditemukan di pekarangan rumah warga. Bukan dicap atau ditulis, ternyata kain ini diproses dengan teknik ecoprint. Teknik ini merupakan cara membuat motif dari daun-daun di kain dengan proses mudah dan menghasilkan kain indah dipandang mata. 

Dengan proses yang cukup mudah ini, ibu-ibu tidak memerlukan peralatan canggih, cukup menggunakan alat dan bahan yang ada seperti daun, kain, plastik dan pewarna. Walaupun menggunakan teknik sederhana, namun kain yang dihasilkan tidak kalah dengan kain-kain lain yang menggunakan teknik dan proses yang lebih rumit.


Ibu-ibu di Pekayon pun secara rutin memproduksi kain ecoprint untuk memenuhi permintaan dari berbagai pihak, baik di galeri maupun secara online. Dengan diperjualbelikan kain ecoprint ini telah menghasilkan pendapatan hingga belasan juta rupiah per bulan. Setiap produk memiliki harga yang berbeda-beda tergantung bahan dan pajang kain. Harganya berkisar antara 125 ribu hingga 600 ribu untuk kain ecoprint termahal. Biasanya produk yang diproduksi sesuai dengan permintaan pembeli, sehingga tercipta banyak produk seperti kemeja, dress, outer, topi, jilbab dan lain-lainnya. 

Produk ecoprint ini dijual juga melalui koperasi KBA Pekayon. Koperasi ini merupakan wadah bagi UMKM di lingkungan RW 8,9,10 dan 11 dalam mempromosikan sekaligus menjual produk. Saat ini setidaknya terdapat 50 usaha mikro kecil diantara 800 kepala keluarga di Pekayon. 

ProKlim Yang Peduli Pendidikan dengan Taman Baca dan Posyandu


Menyadang gelar ProKlim Lestari, tak lantas membuat KBA Pekayon melupakan sektor pendidikan dan kesehatan. Pekayon memiliki taman bacaan yang menyediakan buku-buku bacaan terutama bagi anak-anak dan usia remaja. Minat baca yang selama ini dikhawatirkan ditepis dengan adanya taman bacaan sekaligus memberikan ruang anak-anak dan remaja untuk mengembangkan diri di luar dari jam sekolah. Selain itu, Astra juga memberikan beasiswa sekaligus sekolah disekitarnya pun mendapatkan dukungan menjadi sekolah adiwiyata. Program pemberian beasiswa ini memberikan kesempatan pada generasi muda yang lolos seleksi sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh Astra. 

Selain itu, KBA Pekayon pun memiliki posyandu dan poswindu yang secara rutin dilakukan oleh pengurus. Kegiatan ini dilakukan secara door to door dan sangat efektif untuk memberikan pelayanan dan edukasi. Tak hanya itu, warga pun secara rutin mengadakan senam dan olahraga bersama sehingga menginspirasi masyarakat untuk bergaya hidup sehat, sejalan dengan Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS). 

Melawan Perubahan Iklim Dengan Tanaman Hidroponik dan Tanaman Herbal 

Warga Pekayon melawan perubahan iklim dengan menanam tanaman. Dengan memanfaatkan lahan terbatas, warga menanam hidroponik tanaman hias, tanaman konsumsi dan tanaman herbal yang berkhasiat tumbuh di atap dan pekarangan rumah mereka. Selama ini, lahan yang terbatas tidak dimanfaatkan sama sekali, hingga akhirnya Pak Eko Purwanto dan penggerak KBA Pekayon mengupayakan pemanfaatan lahan sempit baik di pekarangan maupun di atas atap dan di pekarangan rumah dengan teknik hidroponik. 

Hidroponik merupakan teknik menanam tanaman dengan menggunakan media air. Selain menghemat tempat, juga tidak membutuhkan perlengkapan mahal. Cukup menggunakan bahan-bahan daur ulang dari ember, paralon, botol plastik dan lainnya. Biasanya tanaman yang ditanam seperti sayuran, tanaman herbal dan tanaman hias yang bisa hidup menggunakan media air. Selain menghijaukan lingkungan, tanaman tersebut bisa menjadi sumber pangan dan menambah pundi penghasilan warga. 


Pak Eko Purwanto menyebutkan bahwa dukungan Astra itu tidak hanya dari depan saja, namun dibantu hingga berkembang sampai sekarang. 

"Ada 3 hal peran yang Astra berikan, seperti visi, dan pendampingan, serta peningkatan kompetensi dengan kompetisi."

Tidak hanya diedukasi dan didampingi, Astra juga memberikan kompetensi melalui kompetisi yang diadakan sehingga membuat KBA Pekayon berkembang dan menjadi seperti saat ini dengan memiliki 19 penghargaan. Astra ini memiliki aspirasi Astra keberlanjutan pada tahun 2030, dan impian dari KBA Pekayon sebagai kampung wisata edukasi 2027, dan pendampingan berbagai kegiatan dan fasilitas lain secara berkelanjutan. 

Hingga tahun ini, Astra telah membina 194 Kampung Berseri Astra (KBA), termasuk 78 Kampung PROKLIM sebagai bagian dari komitmen Astra dalam mitigasi perubahan iklim. Selain itu, Astra membina 1.060 Desa Sejahtera Astra (DSA) dengan bekerja sama dengan pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat desa. Program ini berfokus pada pengembangan ekonomi pedesaan berbasis sumber daya lokal. Melalui DSA, beberapa UMKM di KBA dan DSA yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia berhasil mengekspor produknya, menunjukkan kontribusi signifikan Astra terhadap pengembangan komunitas dan keberlanjutan ekonomi di tingkat nasional.

Referensi : 
  • https://www.bmkg.go.id/press-release/?p=bmkg-dampak-perubahan-iklim-makin-mengkhawatirkan&tag=press-release&lang=ID 
  • https://www.brin.go.id/news/116543/potensi-dampak-perubahan-iklim-terhadap-lingkungan
  • Wawancara saat kunjungan ke Kampung Berseri Astra Pekayon 2023

  • https://www.astra.co.id/press-release/the-2023-astra-environmental-workshop-2023-kampung-berseri-astra-kba-pekayons-commitment-to-the-environment-for-today-and-the-future-of-indonesia
  • https://www.metrotvnews.com/read/koGCROvl-darurat-sampah-proyek-psel-di-kota-bekasi-dinilai-perlu-dilanjutkan
  • https://news.detik.com/berita/d-7055789/serunya-warga-pekayon-bekasi-belajar-ecoprint-dari-daun-bareng-astra


You Might Also Like

0 Comments