Kesejahteraan Berkelanjutan Melalui Kopi dan Nanas di Pattimura, Lereng Muria Kudus

10/23/2024 12:30:00 AM

Gunung-Muria-Kudus
Sumber gambar : https://commons.wikimedia.org/

Dahulu, Gunung Muria terpisah dengan daratan pulau Jawa, dan dilewati oleh kapal-kapal besar yang ingin bersandar di Kudus dan daerah sekitar. Selain itu, Legenda Ratu Kalinyamat sebagai penguasa armada laut di pesisir pantai utara, biasanya mengintai pasukan lawan dari sekitar Gunung Muria. Pasukannya pun terkenal sampai ke Selat Malaka, bahkan pernah berjaya dengan pertempuran melawan Portugis. Dan berjalannya waktu, terjadilah proses pendangkalan yang menyebabkan Gunung Muria dan daratan menyatu akibat dari sedimentasi secara alami, akibat sungai besar di antara gunung dan daratan tersebut. 

Sedimentasi ratusan bahkan ribuan tahun silam ini membentuk kota-kota pesisir pantai utara seperti Kudus, Pati, Jepara dan sekitarnya. Hamparan lereng gunung Muria ini pun membentuk ekosistem baru sehingga memperkaya ragam hayati dan fauna. Jika sebelumnya merupakan sungai, kemudian berubah menjadi tanah sedimentasi tentu saja merubah dinamika iklim dan dinamika laut. 

Perubahan tersebut tentu saja membuat perubahan signifikan bagi warga masyarakat, terutama mata pencaharian. Jika sebelumnya mengandalkan laut sebagai mata pencaharian utama, kini beralih mengelola lahan pertanian, perkebunan, dan peternakan. Pertanian dengan komoditas padi, Perkebunan dengan kopi dan nanas sebagai komoditas, dan peternakan dengan hewan ternak seperti ayam, domba, kambing dan sapi. 

Kopi merupakan komoditas yang cukup populer di Kudus. Dengan topografi yang sangat cocok dengan pengembangan tanaman kopi membuat Kudus sebagai salah satu penghasil kopi di Jawa Tengah. Sedangkan nanas, Kudus memiliki desa wisata yaitu Desa Pedawang, Kecamatan Bae.  

Komoditas Kopi dan Nanas, Unggulan DSA Pattimura, Lereng Gunung Muria, Kudus

Sumber gambar : instagram @dsa_pattimurakudus

Dengan topografi gunung, lereng, bukit dan dataran rendah, Kudus memiliki suhu udara yang cocok bagi budidaya kopi, sebagai salah satu komoditas unggulan. Di sekitar gunung Muria, terdapat perbukitan seperti seperti Puncak Saptorenggo, Puncak Rahtawu, dan Puncak Argojembangan. Rata-rata tinggi perbukitan tersebut sekitar 1400-1600 diatas permukaan laut. Suhu di kawasan gunung Muria pun berkisar antara 18,3 -29,6 derajat celsius (BMKG, 2023). 

Kopi Muria, namanya ternyata telah tersohor dari zaman kolonial Belanda. Beberapa daerah di Kudus yang merupakan penghasil kopi terbaik adalah Colo, Lau dan Japan, Kecamatan Dawe. Dahulu, pada masa tanam paksa, wilayah tersebut ditanami kopi jenis robusta dan arabica. Kebijakan tersebut membuahkan hasil karena Kopi Muria merupakan salah satu kopi sudah dipasarkan sampai ke mancanegara. 

Warisan dan tradisi mengolah kopi pun turun temurun dengan menggunakan peralatan tradisional. Proses pengeringan masih mengandalkan sinar matahari, sedangkan proses lain pun dilakukan dengan peralatan tradisional. Tantangan tersebut membuat Pattimura pun mengembangkan teknologi pengolahan kopi yang lebih maju.

Pattimura kemudian menjadi Desa Sejahtera Astra pada bulan November 2023. Meskipun tergolong masih baru, namun DSA Pattimura pun telah menunjukan perkembangan cukup pesat dengan meriah Kampung Berseri Astra - Desa Sejahtera Astra Innovation Award tahun 2024. Tentu saja produk Kopi Muria ini membidik pasar dunia, karena sejatinya dari zaman dulu pun kopi ini telah tersohor di mancanegara. Untuk mengembalikan kejayaan masa lampau, dilakukan berbagai inovasi dalam pengolahan berbagai produk kopi dengan menggunakan teknologi terkini. 

Sumber gambar : jurnalpantura.id

Selain itu, Desa Sejahtera Astra Pattimura juga berkesempatan untuk mengikuti beberapa pameran di luar negeri, seperti di Malaysia. DSA Pattimura menjadi bagian dari Pameran Pertanian 100 Tahun Maha Malaysia yang diselenggarakan 11-21 September 2024 lalu. Tak hanya itu, beberapa kerjasama dan pameran pun dilakukan untuk pengembangan baik komoditas kopi dan nanas. 

Kesejahteraan Berkelanjutan Melalui Kopi dan Nanas yang Mendunia

komoditas-nana-dsa-pattimura-kudus

Melalui pengembangan teknologi pengolahan baik kopi maupun nanas, membuat kesejahteraan masyarakat pun ikut terdorong. Bahkan, dengan adanya pengembangan tersebut ikut menyerap banyak tenaga kerja lokal yang bekerja di bidang perkebunan dan sektor lainnya. Menurut penelitian Pengembangan Potensi Kopi Sebagai Komoditas Unggulan Kawasan Agropolitan Kabupaten Kudus (2024), kontribusi ini sangat strategis karena lapangan kerja yang diciptakan oleh subsektor perkebunan berlokasi di pedesaan, yang dapat membantu mengurangi aliran urbanisasi. Di dalam subsektor perkebunan, terdapat sebuah komoditas unggulan yang disebut kopi.

Penyerapan tenaga kerja dalam bidang perkebunan membuat peran Desa Sejahtera Astra Pattimura, Kudus sangat strategis dan dapat menjadi salah satu wadah. Baik sebagai penyerapan tenaga kerja, pelatihan dan pengembangan serta inovasi sehingga produk kopi dan nanas yang dihasilkan mampu bersaing dengan produk lokal maupun internasional.

Produk Unggulan Dari Desa Sejahtera Astra Pattimura, Kudus

Dengan potensi komoditas seperti kopi dan nanas, produk-produk yang dihasilkan dari berbagai inovasi yang dikembangkan sehingga produk memiliki keunikan sehingga pasar pun tertarik dengan produk tersebut. 

Desa Sejahtera Astra Pattimura, Kudus memiliki berbagai produk unggulan dari olahan kopi dan nanas, bahkan bahan baku yang kurang bermanfaat seperti kulit nanas pun bisa menjadi salah satu produk unggulan tersebut. 

Berikut ini produk unggulan dari Desa Sejahtera Astra Pattimura, Kudus. 

Anarkopi Coffee

Anarkopi Coffee menggunakan kopi petik merah kemudian diproses dengan cara diroasting setelah itu dijadikan bubuk. Produk ini memiliki dua varian yaitu dark roast dan medium to dark roast yang memiliki jenis gramasi yang berbeda mulai dari 100 gram, 150 gram dan 200 gram. 

Kopi Muria Zayna

Kopi Muria robusta Zayna memiliki beberapa jenis kopi yaitu natural, honey, full wash, wine dan lanang. 

Kopi Tjolo

Produk kopi Tjolo ini dapat dinikmati dengan harga cukup terjangkau karena dikemas dengan berbagai ukuran seperti 100 gram, 150 gram, hingga 250 gram, 500 gram dan 1 kilogram. Untuk menikmati kopi ala kafe, kopi Tjolo juga memproduksi kopi Tripper, yaitu kopi yang diseduh tanpa ampas. 

Kopi Alpukat Tjolo

Sama seperti kopi Tjolo, produk ini mencampurkan kopi dengan alpukat. Alpukat dilakukan proses fishdry untuk mengeringkan alpukat, kemudian alpukat dijadikan serbuk dan bisa dicampur dengan kopi. Perpaduan kopi dan alpukat ini sangat istimewa sehingga rasanya sangat khas. 

Pineapple Syrup

Sirup kulit nanas terbuat dari limbah kulit nanas yang tidak berharga, kemudian diproses menjadi sirup dan bisa dikonsumsi menjadi minuman segar. Olahan sirup kulit nanas dibuat bahan-bahan pilihan yang dicampur bahan lain seperti gula, kapulaga, cengkeh, kayu manis dan air.

Teh Celup Kulit Nanas

Teh celup kulit nanas terbuat dari kulit nanas yang diproses dan dikemas dengan menarik, menjadi sebuah produk unik dan memiliki khasiat yang baik bagi tubuh. Aroma khas dari buah nanas akan tercium saat menuangkan air kedalam cangkir dengan tek celup di dalamnya. 

Teh Parijotho

Teh Parijotho terdiri dari Teh Tubruk dan Teh Celup dan Parijotho. Buah Parijotho merupakan buah khas dari lereng Gunung Muria dengan berbagai khasiat yang dimilliki seperti meningkatkan kesuburan, antioksidan, anti inflamsi dan menjaga tekanan darah. Biasa Parijotho diminum pada saat program kehamilan karena membantu meningkatkan kesuburan.    

Kombucha Kopi Muria

Kombucha Kopi Muria terbuat dari limbah kulit kopi. Jika kulit kopi biasanya hanya dibuang sebagai limbah, Desa Pattimura menghasilkan minuman Kombucha. Minuman ini memiliki khasiat sebagai probiotik, antioksidan, detoksifikasi, kesehatan jantung dan sumber energi. 

Keripik Pisang Sarjana

Keripik pisang kremes menyajikan kombinasi tekstur renyah dari lapisan krim dan kelembutan dari pisang serta memberikan pengalaman berbeda saat memakannya. Rasanya manis dan gurih tentu saja sangat cocok sebagai cemilan atau teman nonton yang menyenangkan.


Referensi : 
- Pamflet Desa Sejahtera Astra Pattimura Makmur Sejahtera
- Instagram @dsa_pattimurakudus
- Pengembangan Potensi Kopi Sebagai Komoditas Unggulan Kawasan Agropolitan Kabupaten Kudus, Penelitian dari Heny Alpandari, Tangguh Prakoso , Winda Widyastuti, Shodiq Eko Ariyanto 
- https://jurnalpantura.id/kopi-muria-antarkan-dsa-pattimura-kudus-juara-1-di-kba-dsa-innovation-award-2024/
- https://www.detik.com/jateng/kuliner/d-7086615/kopi-muria-warisan-zaman-kolonial-di-kudus-yang-mendunia
- https://isknews.com/koperasi-muria-raya-sejahtera-dsa-kudus-ikuti-pameran-pertanian-100-tahun-maha-malaysia/

You Might Also Like

0 Comments