Harta Tahta Wanita Dalam Wedding Batak Exhibition 2024

9/08/2024 12:43:00 PM

 talkshow-wedding-batak-exhibition

Jika tidak ke Wedding Batak Exhibition 2024, saya tidak akan tahu bahwa anak Perempuan dalam adat Batak tidak menerima Warisan. Gelaran Talkshow yang menghadirkan Ina Rahman dan Martha Simanjuntak (Founder Chataulos) sekaligus penggagas event pernikahan Batak di SMESCO Convention Hall, Jakarta Selatan. Acara ini berlangsung selama dua hari yaitu 7-8 September 2024. 

Harta Tahta Wanita selalu menarik apalagi menghadirkan sudut pandang berbeda, yaitu dari adat istiadat Batak. Turun temurun dalam hal warisan, ternyata anak Perempuan tidak memiliki hak waris, selebihnya anak laki-lakilah yang membawa waris, selaras dengan marga yang dibawanya. Selain itu, Batak adalah salah satu suku yang menganut patrilineal, jadi garis keturunan Ayah yang mengambil peranan penting. Namun berkembangnya jaman, ternyata hal itu perlahan mulai memudar sehingga anak perempuan pun memiliki hak waris sejalan dengan putusan Mahkamah Agung No.179/K/Sip/1961. Disamping itu, orang tua juga memiliki peran dalam menuliskan wasiat kepada anak perempuan untuk menerima hak waris. 


Sementara itu Tahta (kedudukan) selalu menjadi salah satu menarik, apalagi dalam suku Batak, marga merupakan salah satu terpenting. Kemudian, wanita dalam suku Batak pun meski tidak mewarisi garis keturunan namun merupakan aspek penting dalam kehidupan, apalagi dalam sebuah pernikahan yang sakral.

Ngobrolin pernikahan, apalagi dalam Batak, prosesinya tak semudah yang dibayangkan. Karena menyatukan kedua keluarga besar, tentu saja persiapannya pun membutuhkan waktu yang cukup lama dan dibutuhkan biaya tak sedikit. 

Saat saya menghadiri pernikahan seorang sahabat, dalam aula yang besar berbaris ratusan anggota keluarga dari kedua mempelai. Setelah saya hitung, jumlahnya ratusan lebih, saya kira yang hadir tersebut adalah undangan, namun ternyata seluruhnya anggota keluarga dari kedua mempelai. Bayangkan saja pasti membutuhkan waktu persiapan untuk mengumpulkan ratusan keluarga tersebut. 

Jika tidak memiliki waktu yang cukup dan ingin pernikahan berlangsung lancar, apa yang harus dilakukan? Jawabannya adalah Wedding Orginizer. Dan, jika kamu malas untuk menghubungi satu persatu, kamu bisa memilih secara leluasa dengan beragam WO dan pernak pernik pernikahan lainnya dalam Wedding Batak Exhibition 2024 di SMESCO Indonesia. 

Solusi Pernikahan Di Wedding Batak Exhibition 2024

wedding-batak-exhibition

Saat memandang sepasang pengantin memakai kain Ulos, seketika terpana dengan keindahan dan ragam motifnya. Ulos biasanya memiliki warna-warna menyala dengan makna tertentu seperti merah yang mengelorakan keberanian. Seperti kasih sayang orang tua yang tak pernah putus, Ulos ini pun memperdalam makna tersebut. Kain Ulos ini bisa ditemukan dalam Wedding Batak Exhibition 2024, di SMESCO Convention Hall. 

Tak hanya menampilkan Wedding Orginizer, namun merayakan sekaligus mempromosikan kekayaan kebudayaan Batak secara keseluruhan seperti fashion, musik dan tarian tradisional. Martha Simanjuntak, Project Director WBE 2024, menyatakan bahwa acara ini bertujuan lebih dari sekadar pameran. Inilah platform untuk mempertemukan vendor pernikahan Batak dan nasional sekaligus mempromosikan kekayaan budaya khususnya Batak. Dalam acara ini terdapat lima budaya Batak utama—Batak Toba, Batak Karo, Batak Pakpak, Batak Simalungun, dan Batak Mandailing. 


Hongkia Doni Silalahi, selaku Program Director WBE 2024, mengungkapkan bahwa acara ini akan menghadirkan berbagai kegiatan menarik yang dirancang untuk menyoroti budaya Batak dan memberikan platform bagi talenta-talenta muda. Salah satu tujuan utama WBE 2024 adalah mengajak masyarakat untuk lebih mengenal dan menghargai budaya Batak secara mendalam.

Acara ini akan menampilkan pameran budaya yang menyajikan kekayaan tradisi Batak dalam bentuk seni dan kerajinan. Selain itu, akan ada fashion show yang memamerkan busana tradisional dengan sentuhan modern, serta talk show yang mengupas berbagai topik budaya. Tidak ketinggalan, konser musik yang diisi oleh musisi berbakat dan kompetisi make-up artist (MUA) untuk memberikan panggung bagi para seniman kecantikan.

Seluruh rangkaian acara ini disusun untuk memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk bersinar, memperkenalkan budaya Batak ke khalayak luas, dan menumbuhkan rasa bangga terhadap warisan budaya tersebut.

You Might Also Like

0 Comments