Suara dari Palestina: Kisah Kehidupan di Tengah Konflik
8/01/2024 12:01:00 AMDentuman keras terdengar dari langit. Awan tebal berwarna hitam menyelimuti. Gaza kini mencekam, piung-puing bangunan, debu-debu berterbangan, suara sirine ambulance dan ratapan warga menjadi potret yang terekam belakangan ini. Seperti kota mati dengan kondisi air dan listrik serta jaringan komunikasi pun terputus. Gelap dan sunyi. Namun, dibalik kelamnya kehidupan, namun warga Gaza pun tetap bersemangat menghadapi konflik yang dimulai dengan perebutan wilayah di tanah Palestina.
Kisah trenyuh itu dimulai 1 abad lalu, saat Menteri Luar Negeri Inggris pada tahun 1917 yang berisi "mendirikan rumah nasional bagi orang-orang Yahudi di Palestina" dan memfasilitasi "pencapaian tujuan ini". Dengan dalih inilah kemudian orang Yahudi terus berdatangan ke wilayah Palestina. Puncaknya pada 1948, Sekitar 78 persen wilayah Palestina telah dikuasai oleh kaum Yahudi dan mendirikan sebuah negara di dalam Palestina.
Dengan dikuasain 78 persen wilayah tersebut, tak membuat perebutan wilayah itu berhenti, bahkan mereka ingin mengusir seluruh penduduk Palestina dari tanah kelahiran mereka dengan dalih sebagai "Tanah Dijanjikan untuk keturunan Ya'qub".
Kini, hanya tersisa hanya beberapa wilayah seperti Tepi Barat dan Jalur Gaza. Dengan mengorbankan seluruh harta benda dan nyawa, kedua wilayah ini merupakan benteng terakhir dari Palestina. Di wliayah ini pun terdapat Masjidil Aqsa, tempat Nabi Muhammad SAW melakukan Isra dari Mekkah. Sebelum akhirnya Nabi melakukan Mi'raj.
Aksi Solidaritas Untuk Palestina
Dukungan Konvoi Dan Pawai Protes
Kampanye Boikot Produk
Serti aksi protes dan pawai untuk mendukung Palestina, menyuarakan untuk memboikot produk yang secara terang-terangan berafiliasi dengan penyumbang dana atau perusahaan yang tidak menyetujui Palestina. Dengan boikot ini, merupakan salah satu cara yang ampuh untuk mendukung dan membuat perusahaan tersebut mengalami kerugian sehingga terdampak dengan aksi yang dilakukan.
Memberikan Informasi Di Media Sosial
Melalui media sosial, suara apapun tentang Palestina ini tentu saja akan memberikan dukungan yang berarti. Media Sosial selama ini memberikan warna dan merupakan media yang efektif untuk menjangkau ke seluruh Masyarakat. Media sosial akan memperluas informasi yang terjadi dan memberikan dukungan baik materi non materi sehingga akan tersampaikan secara merata di masyarakat.
Dukungan Dana Untuk Palestina
Selain mendukung melalui sosial media, aksi protes, kampaye boikot, hal yang bisa dilakukan adalah dengan dukungan dana melalui penyelanggara seperti Rumah Zakat. Dengan dukungan ini, maka warga Palestina di tengah konflik bisa mendapatkan bantuan berupa sarana dan prasarana seperti obat-obatan, makanan, pakaian, tenda dan lain-lain sehingga bisa meringankan beban yang selama ini ditanggung karena terjadinya perebutan wilayah yang tidak kunjung usai dari 100 tahun lalu.
Love For Palestine Dari Rumah Zakat
Rumah Zakat mendukung kampanye Love for Palestina melalui berbagai program kemanusiaan. Dukungan ini meliputi penyaluran bantuan darurat, seperti makanan, obat-obatan, dan kebutuhan pokok lainnya, kepada warga Palestina yang terkena dampak konflik. Rumah Zakat juga berupaya membangun kesadaran di masyarakat Indonesia tentang situasi di Palestina melalui kampanye edukatif dan penggalangan dana. Dengan semangat kemanusiaan dan solidaritas, Rumah Zakat terus berkomitmen membantu masyarakat Palestina untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan damai.
0 Comments