Tokyo Tower : Antara Aku, Ibu dan Terkadang Ayahku
2/28/2015 11:51:00 AMJudul buku : TOKYO TOWER: Antara Aku, Ibu, dan Terkadang Ayahku
Pengarang : Lily Franky
Penerbit : Kansha Publishing
Terbit : Desember 2013
Genre : Fiksi
ISBN - : 978-602-97196-6-6
Halaman : 396 halaman
Ukuran buku : 14 x 21 cm
Buku ini tidak membutuhkan sebuah aliran kata-kata yang wah ataupun tata bahasa yang mengelegar untuk membentuk sebuah jalan cerita menjadi mengalir dan kemudian mengingatkan kita kembali pada sebuah esensi pada keluarga sesungguhnya.
Sungguh sebuah pembelajaran, bahwa harta yang paling berharga adalah keluarga, kata-kata yang sering didengar pada hari minggu pagi di layar televisi. Iya memang benar, ungkapan-ungkapan itu bisa saja menguap begitu saja dari kepala kita dan ingatan kita, namun dengan membaca, merasakan setipa bait-baitnya, kemudian merealisasikannya sebagainya sebuah gambaran nyata keluarga kita, maka buku ini merupakan refeleksi terbesar bagi kita.
Antara Aku, Ibu dan Terkadang Ayah, judul yang membuat saya merasa beruntung menjalani kehidupan dengan sebuah keluarga lengkap, dan mungkin ada beberapa orang di belahan bumi sana yang kurang beruntung. Maka dari itu saya merasakan sebuah luapan syukur dan keberuntungan yang terus hinggap ampai saat ini.
Sinopsis
Mayasa atau Ma-kun adalah tokoh utama dalam Novel ini. Ma- kun terlahir dari seorang ibu yang sangat sayang kepada Ma-kun. Ayahnya yang memiliki pekerjaan tidak tentu membuat Ma-kun akhirnya terpisah setelah ibunya memutuskan untuk tidak hidup bersama dengan ayahnya. Beberapa kali pindah rumah dan pada suatu saat ibunya memutuskan untuk menetap di kampung halamannya di Chihuko, di tempat nenek. Kehidupan Ma-kun dan ibunya untuk sementara tentram sampai suatu saat ibunya kembali memutuskan untuk pindah. Kehidupan Ma-kun yang sering berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain memb uat Ma-kun tidak memiliki sahabat. Namun, di Chihuko, ia memiliki sahabat bermain.
Pada beberapa halaman awal, Ma-kun sempat memberitakan kepindahannya ke kota besar, namun ternyata setelah ibunya menyatakan bahwa kepindahannya bersekeloah di kota besar itu tidak jadi maka seluruh temannya pun geger, dan Ma-kun merasakan perasaan malu dan sedih yang luar biasa.
Kehidupan Ma-kun dengan ibunya seperti sebuah kertas dengan lem yang tak bisa dipisahkan. Sampai pada saat pengumuman kelulusan dimana Ma-kun harus memutuskan untuk melanjutkan kuliah di Tokyo. Sebuah kota dengan berbagaimana macam manusia yang ada disana. Ibunya pun mendukung segala keputusan Ma-kun untuk melanjutkan kuliah di Tokyo. Beberapa bulan setelah di Tokyo, banyak kejadian yang membuat Ma-kun pun berubah, sampai akhirnya Ibunya sering berkunjung untuk mengawasi Ma-kun.
Tahun berganti, Ibu Ma-kun akhirnya pindah ke Tokyo. Dengan harapan bisa menemani Ma-kun. Awalnya Ma-kun menolak keinginan ibunya, namun karena Ibu Ma-kun berkeras, akhirnya Ma-kun luluh. Sampai pada suatu saat, suara ibunya hilang, dan setelah di periksa, ternyata terdapat kanker tiroid yang mengharuskan Ibu Ma-kun harus dioperasi.
Beberapa bulan setelah di operasi, suara ibunya kembali normal. Dan kehidupan pun berjalan normal kembali, sampai pada satu titik, Ibu Ma-kun di vonis kanker perut stadium akhir yang tidak bisa disembuhkan dengan apapun. Dan artinya hanya tinggal menunggu keajaiban dari Tuhan atas kesembuhan Ibu Ma-kun.
Pada akhirnya, di bawah pemandangan Tokyo Tower, Ma-kun dan ayah menyaksikan kepergian Ibunya. Ma-kun berjanji pada diri sendiri dan ibunya untuk dapat hidup mandiri sampai kapanpun.
Quote
Best quote yang menurut saya paling mengesankan adalah :
Ketika hidup, kau rela mati demi anakmu. Ketika mati, kau ingin hidup untuk menjaga anakmu.
Pada beberapa halaman awal, Ma-kun sempat memberitakan kepindahannya ke kota besar, namun ternyata setelah ibunya menyatakan bahwa kepindahannya bersekeloah di kota besar itu tidak jadi maka seluruh temannya pun geger, dan Ma-kun merasakan perasaan malu dan sedih yang luar biasa.
Kehidupan Ma-kun dengan ibunya seperti sebuah kertas dengan lem yang tak bisa dipisahkan. Sampai pada saat pengumuman kelulusan dimana Ma-kun harus memutuskan untuk melanjutkan kuliah di Tokyo. Sebuah kota dengan berbagaimana macam manusia yang ada disana. Ibunya pun mendukung segala keputusan Ma-kun untuk melanjutkan kuliah di Tokyo. Beberapa bulan setelah di Tokyo, banyak kejadian yang membuat Ma-kun pun berubah, sampai akhirnya Ibunya sering berkunjung untuk mengawasi Ma-kun.
Tahun berganti, Ibu Ma-kun akhirnya pindah ke Tokyo. Dengan harapan bisa menemani Ma-kun. Awalnya Ma-kun menolak keinginan ibunya, namun karena Ibu Ma-kun berkeras, akhirnya Ma-kun luluh. Sampai pada suatu saat, suara ibunya hilang, dan setelah di periksa, ternyata terdapat kanker tiroid yang mengharuskan Ibu Ma-kun harus dioperasi.
Beberapa bulan setelah di operasi, suara ibunya kembali normal. Dan kehidupan pun berjalan normal kembali, sampai pada satu titik, Ibu Ma-kun di vonis kanker perut stadium akhir yang tidak bisa disembuhkan dengan apapun. Dan artinya hanya tinggal menunggu keajaiban dari Tuhan atas kesembuhan Ibu Ma-kun.
Pada akhirnya, di bawah pemandangan Tokyo Tower, Ma-kun dan ayah menyaksikan kepergian Ibunya. Ma-kun berjanji pada diri sendiri dan ibunya untuk dapat hidup mandiri sampai kapanpun.
Quote
Best quote yang menurut saya paling mengesankan adalah :
Ketika hidup, kau rela mati demi anakmu. Ketika mati, kau ingin hidup untuk menjaga anakmu.
Tokyo Tower - Doc Pribadi 2012 (Album Lost Lost in Japan) |
42 Comments
hmm, tentang perjuangan orang tua ya..
BalasHapussepertinya banyak pesan moral nya ini buku :|
@I Jeverson, yup banyak banget pesan moralnya, kalau ndak salah ada versi Film dan J Doramanya kok hehehe
Hapusaih mendadak pengen cari buku ini. ada di toko bengkel sebelah kagak, ya? *dipentung*
BalasHapusterimakasih infonya. bukunya sepertinya menarik, banyak pesan moral :)
salam kenal, kunjungan perdana :)
@Arian Sahidi, menaarik banget deh buku ini, banyak memberikan inspirasi betapa hebatnya seorang ibu bagi kita :(
HapusKetergantungan dengan orang tua pun ngga selamanya bagus ya, Bang.. Gimana juga anak lama-lama akan tumbuh dewasa dan memiliki kehidupan sendiri..
BalasHapus@Beby, iya bener banget nih Beby, kalau ketergantungan sih ngga bagus jatuhnya hehehe
HapusDuh.. terkadang Ayahnya itu lho :')
BalasHapusSukak sama quotenya. maknyosjleb bener di ati..
@Pungky, iya quote nya bagus banget dan dalam
HapusKalo sewaktu kecil sering berpindah-pindah nanti kasian si anak ga punya teman :(
BalasHapus@Dewi ELsawati, iya kasihan kalau pindah2 memang :(, sedihnya tuh disini
Hapussuka sama quotenya :
BalasHapus"Ketika hidup, kau rela mati demi anakmu. Ketika mati, kau ingin hidup untuk menjaga anakmu. " jleebbbb
@Winda, iya aku juga suka banget sama quotenya hehehe
Hapus"terkadang ayahku" nya membuat penasaran. Pengen beli bukunya
BalasHapus@Ika Koentjoro, iya harus baca banget soalnya memang bagus deh hehehe
HapusDalem banget ya ceritanya... Jadi pengen baca sampe abis!
BalasHapus@Ahmad Rafiq, Ayoo baca2 sampai abis hehehe
HapusSaya malah fokus ke tokyo towernya. Mirip menara eifal kali yah. hahahaha
BalasHapus@Ridha Harwan, hehehe iya benera banget Mas Ridha, Tokyo tower ini tiruan effiel
HapusTernyata benar yah. Wah negara ini hobi banget nitu-niru yah. Jam yang dari swiss saja ditiru juga. wkwkwkwkwkw
Hapus@Mas Ridha, tapi walaupun niru kualitasnya ngga kalah Mas, bisa diadu deh hahaha
HapusIni sepertinya cerita yang mengulas habis hubungan orang tua yang sudah tidak bersama lagi. Tapi bersama-sama berjuang demi anaknya juga.
BalasHapus@Haris Luqman, iya mas ini bener2 dikupas tuntas, novel yang wajib di baca
HapusQuotenya bagus banget :' bikin gimana gitu :'
BalasHapus@Febri, iya quotenya bikin makin sayang sama Mamah gue hiks
Hapusitu menara tokyonya romantis bgt sekilas mirip tower di paris cuman ini berwarna merah :))
BalasHapus@Dede Ruslan, hehehe iya memang kembar kok menara ini, kayak replikanya menara effiel, bedanya cuman di warna aja hehehe
HapusIya ih, kehidupan anak dan ibu itu emang lengket kayak lem, jika nanti ibu kita telah tiada, pasti akan terus diingat segala-galanya ttg ibu.. Mewek mewek deh bakal baca bukunya, hehe
BalasHapus@Eka Fikriyah, Duh segalanya tentang Ibu itu ngga akan ada habisnya di bahas
Hapusaku nggak mau baca bukunya..tapi aku mau ke tokyo langsung...hehehe..bisa nggak mas spt itu :)
BalasHapus@Mba Dwi, hahaha bisa aja kok, aku juga sering banget mimpiin kejepang terus dan akhirnya 2012 aku kesana untuk pertama kali, kekuatan mimpi itu memang besar banget :D
HapusSaya punya dan sudah baca buku ini,...buku ini jadi salah satu buku favoriteku :)
BalasHapus@Mba Irma, iya Mba, ini salah satu favorite ku juga, bahkan film sama drama series nya juga bagus
HapusWawww.... saya malah salah gokua ngeliatin yowernya. Jadi teringat waktu kelamaan ndongak ngeliatin keatas sambil ngowoh terus lehernya pegel ihihih
BalasHapus@Dodon Jerry, wahaha Tokyo Towernya memang menawan banget hehehe
Hapushiks sedih ya ceritanya...
BalasHapus@Mba Dedew, wajib baca bukunya Mba hehehe
HapusTokyo Tower salah satu novel favoritku! Betul-betul mengajarkan banyak nilai kehidupan. Suka dengan endingnya yang jujur bikin mewek ^^
BalasHapus@Jejak Bocah Hilang, bener banget memang bikin mewek2 nih novel hihihi
Hapusmantap gan resensi buku nya, ane kebetulan belum sempat baca buku tersebut, kapan kapan deh :)
BalasHapus@Aidil, harus sampai tamat deh, kan sayang banget deh, soalnya ceritanya sangat bagus untuk dilewatkan hehehe
Hapuskenapa judul novelnya tokyo tower?
BalasHapusBuku ini sudah ada live actionny juga.. dan bikin aku nangis mulu di setiap episodenya :'(
BalasHapus